Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 09:44:06【Sehat】544 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(7773)
Artikel Terkait
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
Resep Populer
Rekomendasi

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan